Hanya namamu yang kuteriakkan kuat-kuat, walau habis suara ini menjerit, walau tenggorokan kian kering berkerak.
Aku tahu engkau hanyalah buah mimpiku, karenanya aku titipkan rindu abadi untukmu.
Kurangkul erat bayangmu, karena dirimu bukanlah milikku.
Aku rela menggugurkan air mata demi melihat engkau tersenyum bahagia, karena kutahu senyummu untuk diriku walau nyatanya engkau bercanda dengan yang lain.
Walau aku tak bisa menjagamu, namun hatiku akan tetap dan selalu terjaga untukmu, rindu yang aku punya abadi untukmu, kuukir indah dengan namamu dialtar hatiku.
Disini… aku akan terus menanti sampai datang founa berganti dan biarpun terbujur tulangku ini, karena inilah keindahan rinduku untukmu walau mungkin tak dapat engkau rasakan sendiri….
0 komentar:
Posting Komentar