About This Blog

Jumat, 25 Mei 2012

Wanita Idaman Islam



POSISI WANITA DALAM ISLAM

Wanita tidak bisa dilepaskan dari hak dan kewajibannya.Berbicara tentang hak dan kewajiban wanita dalam islam,ada dua dimensi islam :
hak dan kewajiban wanita yang 'SAMA' dan 'BERBEDA' dengan hak dan kewajiban pria

ISLAM MEMANUSIAKAN WANITA

Islam datang disaat bangsa romawi sibuk dengan berbagai aktivitas dan seminar yang merendahkan martabat wanita.Islam datang untuk memanusiakan wanita sebagaimana islam memanusiakan pria.

Secara manusiawi,Allah menciptakan manusia dalam dua jenis yang berbeda,wanita dan pria,namun menakdirkannya untuk hidup berdampingan dalam masyarakat.mengapa?
Pria dan wanita adalah manusia.Sebagai manusia,mereka memiliki potensi hidup yang sama,yakni:

1. kebutuhan jasmani (physical needs/hajat al udwiyah)
~makan,minum,tidur,buang hajat,dll
2. naluri-naluri (instincts/ghoro'iz),antara lain :
* naluri beragama (religious instinct/ghorizah at tadayyun)
~islam,yahudi,kristen,budha,hindu,dll

*naluri melestarikan keturunan (race instinct/ghorizah an nau')
~mencintai dan dicintai

*naluri mempertahankan diri dari rasa takut dan dominasi orang lain (existing instinct/ghorizah al baqa)
~ingin jadi no 1,berkuasa,egois,dominan dari orang lain
3. akal--sebagai tempat manusia berfikir sebelum beramal untuk meraih target dan tujuan tertentu,dan dalam mengamalkan syariahNya.
oleh karena itu,hanya manusia berakal saja yang diminta mengamalkan syariahNya dan bertanggung jawab atas sejauh mana ia mengamalkan syariahNya di yaumil hisab

Berdasarkan potensi hidup yang sama diatas,maka hak dan kewajiban wanita adalah sama dengan hak dan kewajiban pria sebagai hamba Allah (muslim dan muslimah)
seperti dalam :

1.PERINTAH :
Allah mewajibkan muslim dan muslimah untuk :
~shalat,berpuasa ramadan,berzakat,dan berhaji serta beribadah
~beradab dalam makan,minum,berpakaian,akhlaqul kariimah
~bermu'amalah dengan sesama manusia sesuai hukum Allah,dalam aspek pendidikan,ekonomi,hukum dan peradilan,sosial kemasyarakatan (pergaulan wanita dan pria),pemerintahan,pelimpahan pembayaran hutang,dll
~melakukan amar ma'ruuf nahi munkar (dawah) dan bergabung dengan jamaah yang memperjuangkan syariahNya secara kaffah (Qs ali imran : 104)
~menuntut ilmu agama dan dunia
~dsb

2.LARANGAN
Allah melarang muslim dan muslimah untuk :
~berjudi,mendekati zinah apalagi berzinah,minum khamr,makan harta riba,dsb
~berhukum pada selain hukum Allah
~dsb
jika muslim dan muslimah meninggalkan kewajiban dan melanggar pantangan/laranganNya,mereka dikenai sanksi

inilah dimensi islam 'menyamakan' hak dan kewajiban wanita dengan hak dan kewajiban pria dari sisi wanita sebagai manusia dan hamba Allah


ISLAM MEWANITAKAN WANITA

Secara kodrati,wanita berbeda dengan pria
wanita cenderung bersikap lemah lembut,berpotensi mengandung,melahirkan dan menyusui serta melakukan pekerjaan wanita yang ini tidak dimiliki pria
Di satu sisi,islam mengajarkan,dengan perbedaan kodrat tersebut,pria dan wanita bekerjasama mewujudkan generasi islam cemerlang dalam rumah tangga yang islami (sakinah,mawwadah,warrahmah) dan generasi mujahid yang kelak akan memperjuangkan tegaknya syariah Allah di muka bumi.
Di sisi lain,dengan perbedaan kodrat tersebut,Allah menurunkan beberapa hukumNya yang berbeda diantara pria dan wanita,seperti :
1. peradilan~kesaksian 1 pria=kesaksian 2 wanita
2. waris~bagian wanita setengah bagian pria
3. pergaulan/sosial masyarakat~aurat pria berbeda dengan aurat wanita,pakaian pria berbeda dengan pakaian wanita,termasuk larangan pria menggunakan kain sutra dan emas sementara hal ini diperbolehkan bagi wanita,dan larangan pria menyerupai wanita atau sebaliknya
4. penetapan mahar sebagai kewajiban seorang pria atas calon istrinya dan hak seorang wanita atas calon suaminya
5. kewajiban pria menafkahi istrinya dan hak wanita untuk dinafkahi suaminya
6. kewajiban wanita mentaati suami (dalam batas syariahNya) dan hak suami untuk ditaati istrinya (dalam batas yang sama)
7. kemubahan pria berpoligami sementara keharaman wanita untuk melakukan hal itu (karena dikhawatirkan bisa merusak nashabnya)
8. salah satu syarat 'wajib' menjadi seorang pemimpin negara adalah seorang laki-laki muslim bukan wanita
9. hukum-hukum yang dikhususkan bagi wanita seperti : fikih wanita
10.dsb...

inilah dimensi islam 'membedakan' hak dan kewajiban wanita dengan hak dan kewajiban pria dari sisi fungsi dan peran wanita sebagai wanita itu sendiri
maka,peran wanita dalam islam : al ummu wa rabatul bait (ibu dan pengatur rumah tangga)
      peran pria dalam islam : al qawwam alaa nisaa' (kepala rumah tangga)

adakah yang masih kurang dari keadilan islam dalam memperlakukan wanita?


PERAN BESAR WANITA DALAM MENENTUKAN GENERASI BERKUALITAS ISLAM

Melihat kelahiran dan perkembangan islam yang begitu pesat sejak pertama kali diwahyukan Allah hingga yaumil akhir,semua ini tidak bisa dilepaskan dari realitas bahwa wanita berperan besar dalam menentukan generasi berkualitas islam yang mampu membesarkan agama Allah di muka bumi.
untuk pertama kalinya,para generasi emas islam yang pernah dan akan selalu ada,mendapat pelajaran tentang hidup : 'dari mana hidup?untuk apa hidup?akan ke mana setelah hidup berakhir?' bukan dari sekolah tapi dari ibu sebagai guru pertama dan utama mereka

ibu semacam ini tidak secara otomatis hadir namun harus melalui proses : melatih dan mempersiapkan dirinya untuk menjadi wanita tangguh dengan integritas utuh yang melandaskan hidupnya hanya pada akidah islam

PROFIL WANITA TANGGUH DALAM ISLAM

1. wanita dermawan berdedikasi tinggi dalam pengorbanan harta,tenaga,fikiran dan jiwa serta pembelaannya kepada islam
~Khadijah binti Khuwailid Ra
2. wanita dengan segudang ilmu agama dan dunia
~Aisyah binti Abu Bakar As Shiddiq Ra,periwayat ribuan bahkan lebih hadist rasulullah dan guru bagi para shahabat Ra sepeninggal rasul untuk menimba ilmu
~As Syifa binti Abdillah,pengajar tulis menulis dan seorang ahli obat-obatan
~Zainab dari bani awad,seorang ahli penyakit mata
~Ummul Hasan bin al Qlodli Abi Ja'far Atthanjali,dokter ternama di masanya
~dsb
3. wanita politikus
~Fatimah binti Rasulullah SAW,yang terkenal dengan julukan Ummu Abiihaa (ibu bagi bapaknya) dan seorang ahli strategi perang
~Atikah binti Yazid bin Mu'awiyah
~Ummi Salma binti Ya'kub bin Abdillah al Makhzumi,
~dsb
4. wanita dalam perjuangan membela islam
~Sumayyah,istri Yasir,ibu Ammaar bin Yasir,yang syahid setelah disiksa dan ditusuk kemaluan hingga tembus kepalanya dengan tombak,karena mempertahankan keyakinannya kepada Allah dan islam
~Asma binti Abu Bakar As Shiddiq Ra,yang berkata kepada putranya yang hendak berperang tapi khawatir terbunuh dengan kondisi tubuh tercincang.dengan mantap Asma berkata :
'anakku,sesungguhnya menguliti kambing setelah kambing itu disembelih tidak menjadikan kambing itu semakin kesakitan'
~Nusaibah binti Kaabal Anshariyah (Ummu Umarah) yang terpotong tangannya dalam suatu perang ketika ia melindungi rasulullah
~Hindun binti Amr bin Harom yang dengan tabahnya membawa jasad suami,putra,dan saudaranya yang terbunuh dalam perang sehari,lalu menguburkan jasad mereka dalam satu kubur
5. tauladan muslimah pembela dan pejuang islam lainnya yang tak terhitung jumlahnya

Profil wanita idaman islam semacam itu tidak akan lahir dari wanita yang gemar hura-hura,merayakan hari wanita sedunia (women's day),atau kelompok-kelompok yang meneriakkan 'women's liberation',dan kesetaraan Gender yang tak lain adalah seruan kufur barat untuk membebaskan (menjauhkan) kaum hawa dari islam.Perjuangan semacam ini tidak akan pernah mendekatkan wanita pada cinta Allah bahkan mendekatkannya pada murka dan azhab Nya.

Perjuangan yang mampu menyelamatkan wanita dari eksploitasi seksual,perdagangan manusia(human trafficking),prostitusi,dan derita wanita tanpa akhir lainnya hanyalah ketika mereka berjuang untuk mempersiapkan dirinya untuk menjadi muslimah yang tangguh dan berkepribadian islam...setangguh para shahabiyah rasulullah SAW...

yaa Allah...
jadikanlah hamba wanita idamanMu dan islam
mudahkanlah hamba meneladani kepribadian para shahabiyah Ra dan muslimah generasi islam terdahulu (tabi'in & tabi'ut tabi'in)
agar kemenangan islam segera kembali bersinar terang melalui tangan para mujahid
yang lahir dari rahim para ibu mujahid

Kisah Wanita Islam

Shafiyah Binti Huyai Radhiallaahu ‘Anha

Beliau adalah Shafiyyah binti Huyai binti Akhthan bin Sa’yah cucu dari Al-Lawi bin Nabiyullah Israel bin Ishaq bin Ibrahim a.s., termasuk keturunan Rasulullah Harun a.s. Shafiyyah adalah seorang wanita yang cerdas dan memiliki kedudukan yang terpandang, berparas cantik dan bagus diennya. Sebelum Islamnya beliau menikah dengan Salam bin Abi Al-Haqiq, kemudian setelah itu dia menikah [...]

Sumayyah binti Khayyat (Wanita Syahidah Pertama dalam Islam)

Dialah Sumayyah binti Khayyat, hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughirah. Beliau dinikahi oleh Yasir, seorang pendatang yang kemudian menetap di Mekah. Karenanya, tidak ada kabilah yang dapat membelanya, menolongnya, dan mencegah kezaliman atas dirinya. Sebab, dia hidup sebatang kara, sehingga posisinya sulit di bawah naungan aturan yang berlaku pada masa jahiliyah. Begitulah Yasir mendapatkan [...]

Al-Khansa’ (Ibu Para Syuhada’)

Nama beliau adalah Tamadhar binti Amru bin al-Haris bin asy-Syarid, seorang wanita penyair yang tersohor. Beberapa syair terlantun dari lisan beliau di saat kematian saudaranya Shakhr di masa jahiliyah, maka beliau meratap dengan ratapan yang menyedihkan, yang akhirnya syair tersebut menjadi syair yang paling terkenal dalam hal syair duka cita. Di antara syair yang bagus [...]

Ummu Fadhal

Nama lengkapnya adalah Lubabah binti al-Harits bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah. Beliau adalah Lubabah al-Kubra, ia dikenal dengan kuniyahnya (Ummu Fadhl). Ummu Fadhl adalah salah satu dari empat wanita yang dinyatakan keimanannya oleh Rasulullah saw. Keempat wanita tersebut adalah Maimunah, Ummu Fadhl, Asma’ dan Salma. Adapun Maimunah adalah Ummul Mukminin ra, saudara kandung dari [...]

Ummu Waraqah (Seorang Wanita yang Syahid)

Beliau adalah putri dari Abdullah bin al- Haris bin Uwaimar bin Naufal al-Anshariyah. Beliau dikenal dengan kunyah (gelar yang diawali dengan Abu atau ummu) Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal dengan Ummu Waraqah binti Naufal, dinisbahkan kepada kakeknya. Beliau termasuk wanita yang mulia dan yang paling mulia pada zamannya. Rasulullah saw telah mengunjungi beliau beberapa [...]

Ummu Syuraik al-Qurasyiah (Seorang Wanita Da’iyah)

Nama beliau adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Beliau seorang wanita dari Quraisy, wanita dari Bani Amir bin Lu’ai dan ia pernah menjadi istri Abu al-Akr ad-Dausi. Beliau merasa simpati hatinya dengan Islam sejak masih di Mekah, hingga menjadi mantaplah iman di hatinya dan beliau memahami kewajiban dirinya terhadap din yang lurus sehingga beliau mempersembahkan [...]

Ummu ‘Imarah

Ia adalah seorang wanita dari Bani Mazin an-Najar yang nama lengkapnya adalah Nusaibah binti Ka’ab bin Amru bin Auf bin Mabdzul al-Anshaiyah. Beliau wanita yang bersegera masul Islam, salah seorang dari dua wanita yang bersama para utusan Anshar yang datang ke Mekah untuk melakukan bai’at kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disamping memiliki sisi keuatmaan [...]

Khaulah binti Tsa’labah

Beliu adalah Khaulah binti Tsa’labah bin Ashram bin Fahar bin Tsalabah Ghanam bin Auf. Beliau tumbuh sebagai wanita yang fasih dan pandai. Beliaua dinikahi oleh Aus bin Shamit bin Qais saudara darri Ubadah bin Shamit ra yang beliau menyertai Perang Badar dan Perang Uhud dan mengikuti seluruh peperangan yang disertai Rasulullah saw. Dengan Aus inilah [...]

Rubai binti Ma’udz

Beliau adalah Ruba’i bi Ma’udz bin al-Haris bin Fifa’ah bin al-Haris bin Sawad bin Malik bin Ghanam bin Malik al-Anshariyah an-Najariyah. Ibu beliau Ummu Yazid binti Qais bin Za’wa’ bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin an-Najar. Ruba’i ra termasuk angkatan pertama yang masuk Islam, sungguh nampak ketulusan imannya dan kokohnya [...]

Ummu Sulaim binti Malhan

Beliau bernama Rumaisha’ Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Naja al-Anshaiyah al-Khazrajiyah. Beliau adalah seorang wanita yang memiliki sifat keibuan dan cantik, dihiasi pula dirinya dengan ketabahan, kebijaksanaan, lurus pemikirannya, dan dihiasi pula dengan kecerdasan berpikir dan kefasihan serta berakhlak mulia, sehingga [...]

Istimewanya Wanita Islam


 
Kaum feminis bilang susah jadi wanita ISLAM, lihat saja peraturan dibawah ini :
  1. Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki.
  2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
  3. Wanita saksinya kurang berbanding lelaki.
  4. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.
  5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
  6. Wanita wajib taat kpd suaminya tetapi suami tak perlu taat pd isterinya.
  7. talak terletak di tgn suami dan bukan isteri.
  8. Wanita kurang dlm beribadat karena masalah haid dan nifas yg tak ada pada lelaki.
makanya mereka nggak capek-capeknya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ISLAM"
Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)??
Benda yg mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan?
Itulah bandingannya dgn seorg wanita. Wanita perlu taat kpd suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita?
Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya utk isteri dan anak-anak.
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid.
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.
Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 org lelaki ini: Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana mana pintu Syurga yg disukainya cukup dgn 4 syarat saja : Sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat suaminya dan menjaga kehormatannya.
Seorg lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala org pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya ALLAH ... demikian sayangnya ALLAH pada wanita .... kan?

Kasih Sayang Orang Tua








Kalau saja kita melihat semua foto ini, lalu apa yang terlintas di benak kita semua? binatang yang hanya dibekali naluri tanpa akal pikiran saja mampu melakukannya bagaimana manusia? bagaimana bisa ada kisah seorang ibu membuang janin bayi yang dikandungnya lantaran membuat aib baginya, bagaimana bisa ada seorang ibu yang tega menganiaya anaknya. Semoga kita terhindar dari hal buruk seperti itu dan kembali hidup dalam kasih



Kata Mutiara Wanita/Ibu

Kata mutiara motivasi kekuatan wanita/ibuSeorang wanita, ia mempunyai hati yang dapat dipercayai. Tidak satu haripun direncanakannya kecurangan terhadap suami dan anak-anaknya.

Tangannya berhiaskan kekuatan. Tak ada satu hari juga pun rumah tangganya ditimpa kekurangan karena bijaksana ia. Penghasilan yang diterimanya diaturnya begitu rupa untuk kebutuhan rumah tangga, untuk berinvestasi, di tempat itu ia menanam dan dari tempat itu pula ia menuai hasilnya. Ia tersenyum akan hari esok.
Harta rumah tangganya bertambah, namun hatinya tak melekat padanya. Ia mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan dan memberikan hatinya disaat ia menolong. Ia tahu, bahwa ia bertanggung jawab untuk menyalurkan apa yang dipercayakan oleh Sang Pemilik Hidupnya.

copy

Kamis, 24 Mei 2012

Keutamaan dan Kasih Sayang Ibu


Posted: 30 Juni 2010 in Manajemen Qalbu By Aa Gym
Tag:, ,
5
Hikam :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia. Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan perkataan “ah”, dan janganlah kamu membentak mereka. Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra: 23).
Dari Abu Hurairah, dia berkata, telah dating kepada Rasulullah saw, seorang laki-laki lalu bertanya:, “Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?” Beliau menjawab, “Ibumu” dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu” dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu” dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ayahmu”. (HR Muslim)
Dari isi Hadist terlihat betapa Allah melalui Rasulullah menilai besarnya pengorbanan orang tua kita terutama Ibu. Apa yang sudah ibu berikan kepada anaknya tidak dapat dibandingkan dengan apapun di dunia ini.
Orang tua, terutama ibu harus selalu kita hormati sepanjang hidup kita. Walaupun itu bukan orang tua kita sendiri. Kalau kita menghormati semua orang tua, berarti kita menghormati orang tua kita. Begitu juga bila kita memaki orang tua yang bukan orang tua kandung, maka berarti kita memaki orang tua kita sendiri.
Memuliakan orang tua kita bukan dengan memberinya harta yang berlimpah. Tetapi akhlak yang baik dari anak-anaknya sudah membuat orang tua kita damai dan senang. Harta tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan akhlak yang baik.
Kita sebagai anak harus memohon, berjuang sekuatnya kepada Allah bila orang tua kita belum mendapat hidayah dari Allah. Dan kita harus selalu menerima segala kekurangan orang tua kita dengan lapang dada.

Artikel kesukaan

Ibuku Sayang

Posted by meisusilo pada 20 Maret 2009
image Pagi itu matahari telah beranjak tinggi dari peraduannya, dan Ibu yang begitu anggun menjumpai aku di depan pintu. bergegas aku rengkuh punggung tangannya, menciumnya lama. Ternyata rinduku pada beliau tidak bertepuk sebelah tangan, Ibu juga mendaratkan kecupan hangat di ubun-ubun ini, terasa hangat mengalir di lubuk hati. “Alhamdulillah, kamu sudah pulang nak” itu ucapan pertama beliau. Begitu masuk ke dalam rumah, aku mendapati ruangan yang sungguh bersih. Tenang hati ini, sudah sangat lama aku meninggalkan tempat ini.
Menjelang sore
“Nak tolong angkatin panci, airnya sudah mendidih” bergegas saya melaksanakan permintaan ibu untuk pancinya. Tidak lama kemudian,
“Eh, tolongin Ibu bawa ember ini ke teras, Ibu mau menyiram bunga”. Sebuah ember putih ukuran sedang telah terisi air, juga setengahnya. Segera saja aku bisa memindahkannya kehalaman depan dengan mudahnya. Kupandangi bunga-bunga yang tumbuh disitu, Subur dan terawat. Sedari dulu Ibu suka sekali menanam bunga. Kembali ibu memintaku melakukan sesuatu “Nak, Ibu baru saja mencuci, peras dulu, abis itu jemur yah” pinta Ibu.
“Eh, bantuin Ibu potongin daging ayam” sekilas aku memandang wajah beliau yang tengah bersusah payah memasak. Tumben Ibu begitu banyak meminta bantuan, biasanya beliau anteng dan cekatan dalam segala hal.
Sore harinya ketika sedang menemaninya tilawah selepas maghrib. Tangan Ibu gemetar memegang penunjuk menelusuri tiap huruf al-qur’an. Dan mata ini memandang lekat pada jemarinya. Tangan itu terus bergetar. Aku berpaling, menyembunyikan bening kristal yang tiba-tiba muncul di kelopak mata ini. kesedihan itu muncul seketika entahlah, tiba-tiba aku merasa sangat rindu pada ibu.
“Dingin bu..” bisikku manja sambil beringsut membenamkan kepala di pangkuan beliau. Ibu masih terus tilawah, sedang tangan kirinya membelai hangat kepalaku. Aku memeluknya, merengkuh banyak kehangatan yang dilimpahkannya tak berhingga.
Adzan isya berkumandang memecah keheningan, Ibu berdiri di sampingku, bersiap menjadi imam. Tak lama suaranya memenuhi udara mushala kecil rumah. Usai shalat, Aku menunggunya membaca wirid, dan seperti tadi kupandangi lagi tangannya yang terus bergetar. “Duh Allah, Sayangi Ibuku” spontan aku terenyuh memohon kepada Alloh. “Nak..” Panggil ibu lembut membuyarkan lamunan, kini tangan kanan beliau terjulur di hadapanku. Kebiasaan saat selesai shalat, kurengkuh tangan berkah itu dan menciumnya berkali. tiba-tiba aku merasakan ada yang salah dengan tangan ibu “Tangan ibu kenapa?” tanyaku pelan. Ibu hanya tersenyum hangat.
Udara semakin dingin. Bintang-bintang di langit kian gemerlap berlatarkan langit biru tak berpenyangga. Sejenak kupandangi langit dari teras depan rumah. Oh bulan yang merekah merah, menambah kerinduanku pada Ibu dan rumah ini, terasa syahdu malam itu.
Malam perlahan beranjak menjauh. Dalam hening itu, kubayangkan senyuman manis Ibu sehabis shalat isya tadi. Apa maksudnya? Dan mengapakah, aku seperti melayang. Telah banyak hal yang dipersembahkan tangan suci beliau untukku. Tangan yang tak pernah mencubit, sejengkel apapun perasaannya menghadapi kenakalanku saat kecil hingga beranjak dewasa. Tangan yang selalu berangsur ke kepala dan membetulkan rambut ketika aku tergesa pergi sekolah. Tangan yang selalu dan selalu mengelus lembut ketika aku mencari kekuatan dipangkuan beliau ketika hati ini bergemuruh gundah gulana. Tangan yang selalu menengadah ketika memohon kepada Allah untuk setiap ujian yang aku jalani. Tangan yang sama yang selalu membuatkan pernak-pernik bunga dari pita-pita berwarna dan menyimpannya di meja belajarku ketika aku masih kecil, kata ibu waktu itu biar aku lebih semangat belajar. Dan ketika aku beranjak pergi untuk menuntut ilmu dan harus tinggal jauh darinya, pesannya selalu saja datang padaku. Dalam pesannya, Ibu selalu menyisipkan puisi. Ada sebuah puisinya yang sangat aku sukai. Ibu memang suka menyanjung :
Kau adalah gemerlap bintang di langit malam, Bukan!, kau lebih dari itu
Kau adalah pendar rembulan di angkasa sana, Bukan!, kau lebih dari itu,
kau adalah benderang matahari di tiap waktu, Bukan!, kau lebih dari itu
Kau adalah Sinopsis semesta, Itu saja.
Tangan ibunda adalah perpanjangan tangan Alloh. Itu yang aku baca dari sebuah buku. Jika aku renungkan, memang demikian. Tangan seorang ibu adalah perwujudan banyak hal : Kasih sayang, kesabaran, cinta, dan ketulusan..
Pernahkah ia pamrih setelah tangannya menyajikan masakan di meja makan untuk sarapan?
Pernahkan Ia meminta upah dari tengadah jemari ketika mendoakan anaknya agar diberi Alloh banyak kemudahan dalam menapaki hidup?
Pernahkah Ia menagih uang atas jerih payah tangannya membereskan tempat tidur kita?
Pernahkah ia mengungkap balasan atas semua persembahan tangannya?..
Pernahkah. .?
Ketika akan meninggalkannya untuk kembali, Aku masih merajuknya “Bu, kembalilah ke rumah,”. “Ah, Ada ayah disini. Dia menjaga Ibu dengan baik di sini. Kamu yang seharusnya sering datang, Ibu akan lebih senang” Jawabannya ringan. Tak ada air mata seperti dulu saat aku melepasnya  pergi. Ibu tampak lebih pasrah, menyerahkan semua kepada kehendak Alloh.
Sebelum pergi, kurengkuh kembali punggung tangan beliau selagi sempat, kureguk seluruh keikhlasan yang pernah dipersembahkannya untukku. Selagi sisa waktu yang kumiliki masih terhampar, kuciumi tangganya penuh takzim. Aku takut, sungguh takut, tak dapati lagi kesempatan meraih tangan beliau, meletakannya dikeningku. Entahlah kepulanganku kali ini terasa lain
Dan ternyata semua pertanyaan dan keherananku terjawab sudah. Semuanya sudah berakhir. Perjalanan hidup ibu sudah ditutup hanya kenangan-kenangan itu yang tertinggal.
Ibuku sayang….
Aku tau dari sana kau juga membaca tulisan ini dan menemukan apa yang tidak tersurat sebagaimana cerita-cerita lalu yang aku keluhkan padamu disetiap kepulanganku. Aku berharap bisa menemukan wajahmu disetiap ruang dalam mimpiku.
Ibuku sayang…
Terimakasih atas segala cinta yang telah ibu berikan padaku selama ini. tak perlu khawatir bu, kalaupun yang ibu maksud adalah kebahagiaanku, aku bahagia telah merasakan kebahagiaan itu. Aku bahagia dengan hidupku selama ini aku menemukan cinta itu darimu Bu. Semua tak akan sama sejak kepergiannmu.
I LOVE YOU MOM...
* Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak yang mendoakannya. (HR. Muslim)
* “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia. Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dgn sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara kedua atau kedua-dua sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka. Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yg mulia.” .
* Dari Abu Hurairah dia berkata telah datang kepada Rasulullah saw seorang laki-laki lalu bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah yg lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?” Beliau menjawab “Ibumu” dia bertanya lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu” dia bertanya lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu” dia bertanya lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ayahmu”.
Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Laa ilaaha illaa annta subhaanaka inni kunntu minazhahaalimin. Laahaula walaa quwwata illaa billaahil ‘Aliyyil ‘Adhiim Amin..
Referensi : disadur ulang dari Dear Ibuku Sayang
Technorati Tags: ,

Ibu Sud


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ibu Soed
Ibu Sud.jpg
Ibu Soed
Latar belakang
Nama lahir Saridjah Niung
Lahir 26 Maret 1908
Bendera Belanda Sukabumi, Jawa Barat, Hindia Belanda
Meninggal 1993 (85 Tahun)
Bendera Indonesia Jakarta, Indonesia
Pekerjaan Pemusik, guru musik, komponis, penyiar radio, dramawan, seniman batik
Pendidikan Hoogere Kweek School Bandung
Pendidikan Seni Suara dan Musik
Tahun aktif 19271993
Pasangan R Bintang Soedibjo
Saridjah Niung (lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 26 Maret 1908 - meninggal tahun 1993 pada usia 85 tahun; lebih dikenal sebagai Saridjah Niung Bintang Soedibjo setelah menikah dan lebih dikenal dengan nama Ibu Soed) adalah seorang pemusik, guru musik, pencipta lagu anak-anak, penyiar radio, dramawan dan seniman batik Indonesia. Lagu-lagu yang diciptakan Ibu Soed sangat terkenal di kalangan pendidikan Taman Kanak-kanak Indonesia.

Senin, 21 Mei 2012

Biografi R.A Kartini

Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).

Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.

Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.

Pada tanggal 17 september 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan

APAKAH BLOG INI LAYAK DITAMPILKAN??